News & Updates

Jadwal Acara

Dokumen K.3

JADWAL ACARA KONGRES XIII PPGT
WAKTU
ACARA
KETERANGAN
 Senin, 4 Nopember 2013
12.00-14.00
  • - Registrasi Ulang
  • - Persiapan Pembukaan
  • Seksi Persidangan
  • Seksi Acara
14.00-15.30
Pembukaan:
  1. Ucapan Selamat Datang
  2. Ibadah Pembukaan
Votum Pembukaan Kongres oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja sebelum Doa Syafaat.


BPM Jemaat Seriti

Pdt. Soleman Allolinggi’, M.Si
15.30-16.30
Acara Nasional:
1. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
2. Mengheningkan Cipta
Acara Organisasi:
  1. Mars PPGT
  2. Pembacaan Pembukaan ADART PPGT
  3. Laporan Ketua Panitia Pelaksana
  4. Hymne PPGT
  5. Sambutan Ketua Umum PP PPGT
  6. Lagu : Kerajaanna Lempangan
  7. Sambutan BPS Gereja Toraja
  8. Lagu :Angin Mammiri
  9. Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan

  • Dirigen : PPGT JS
  • Ketua Umum PP PPGT
  •  
  •  
  • Peserta + PS PP JS
  • PPGT Klasis Seriti 
  • Drs. Esra Lamban
  • PS PPGT Klasis Seriti
  • Pdt. Yusuf Paliling, S.Th
  • Peserta + PS PPGT .....
  • Pdt. Arsiaty Kabangnga’, M.Th
  • PS PPGT Klasis Seriti
  • DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH
16.30-17.00
Istirahat
17.00-19.00
Seminar: “Tema dan Subtema Kongres XIII” Pdt. Arsiaty Kabanga’, M.Th (Tema)
Yohanis Lintin Paembongan, S.Th (Sub Tema)
Prof. DR. Nurman Said (Sub Tema)
DR. Ir. Joel Pasae, MT (Sub Tema)
19.00-19.30
Makan Malam
19.30-21.00
KPI bersama masyarakat Seriti Pdt. Marojahan S. Sijabat, M.Th
21.00-22.30
Malam Hiburan bersama masyarakat Seriti
 Selasa, 5 Nopember 2013

07.30-09.00
Bible Study :
Pergilah ke Istana Raja (Eksposisi Spiritualitas Nehemia)

Pdt. Paul Patanduk, S.Th
09.00-12.30
Panel Diskusi :

RefleksiKritis Perjalanan 50 Tahun PPGT
  1. Drs. Theofilus Allorerung
  2. Drs. Habel Pongsibidang
  3. Pdt. Erni Tonapa, S.Th
Moderator : Sarah Melati (PPGT Klasis Makassar)
12.30-14.30
Makan Siang/Istirahat
14.30-15.00
Kopi/Teh
15.00-18.30
Panel Diskusi :
Proyeksi Perwajahan PPGT Pasca 100 tahun Injil masuk Toraja
  1. Dr. Ir. Jhonathan Parapak, M.Eng
  2. Kepala Biro Pemuda dan Remaja PGI
  3. Pdt. Marojahan S. Sijabat, M.Th
Moderator : PPGT Klasis Seriti (Perempuan)
18.30-19.00
Pemahaman Tentang Persidangan Sistem Konsensus Panitia Pengarah
19.00-20.00
Makan Malam
20.00-21.00
SIDANG PARIPURNA I
Sesi Pengambilan Keputusan :
  1. Penetapan Dokumen K.1 -Peserta Kongres
  2. Penetapan Dokumen K.2 - Sistem Konsensus
  3. Penetapan Dokumen K.3 - Jadual Acara Kongres
  4. Penetapan Dokumen K.4 - Tata Tertib Kongres
  5. Penetapan Dokumen K.5 - Majelis Pimpinan Sidang
Sesi Umum:
5. Penyampaian Draft Materi Sidang
Draft Dokumen K.8 – ADART PPGT
Draft Dokumen K.9 – GBPP PPGT 2013-2016
Draft Dokumen K.10 – Pola Dasar Kader Siap Utus
Draft Dokumen K.11 – Rekomendasi Kongres XIII
Draft Dokumen K.12 –Pesan Kongres XIII
Draft Dokumen K.13 - Nominasi
6. Pengantar Laporan Pengurus Pusat
21.00-22.00
Refleksi Alkitab :

Tiga Kali Sehari (Refleksi Spiritualitas Daniel)

Pdt. Marojahan S. Sijabat, M.Th
 Rabu, 6 Nopember 2013
07.30-09.00
Bible Study :
“Bekerja Segiat-giatnya bagi Tuhan” (Eksposisi Spiritualitas Elia)

Pdt. DR. Sulaiman Manguling, M.Th
09.00-12.30
SIDANG PARIPURNA II
Sesi Dengar Pendapat:
Tanggapan Terhadap Laporan Pertanggungjawaban PP PPGT Periode 2008-2013
12.30-14.30
Makan Siang/Istirahat
14.30-15.00
Kopi/Teh
15.00-17.00
SIDANG PARIPURNA III
Sesi Dengar Pendapat :
Pemandangan Umum Terhadap Laporan Pertanggungjawan PP PPGT Periode 2008-2013
Sesi Pengambilan Keputusan :
Penetapan Dokumen K.6 - Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban PP PPGT Periode 2008-2013
17.00-19.00
SIDANG PARIPURNA III
Sesi Dengar Pendapat:
Pembacaan Usul-usul (Klasis, PP PPGT, Tanggapan Laporan, Sambutan dan Ibadah-ibadah)
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.7Usul-usul yang akan dibahas dalam Kongres XIII
19.00-20.00
Makan Malam Seksi Konsumsi
20.00-21.00
Refleksi Alkitab :
Dikenal Tuhan Berhadapan Muka(Refleksi Spiritualitas Musa)
Pdt. Andrew Buchanan, M.Th
 Kamis, 7 Nopember 2013
07.30-09.00
Bible Study :
“Engkaulah El-Roy” (Eksposisi Spiritualitas Hagar)
Pdt.Rita Indrawaty, S.Th, MM
09.00-12.30
SIDANG PARIPURNA IV
Sesi Dengar Pendapat:
Draft Dokumen K.8 – ADART PPGT
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.8 – ADART PPGT
12.30-14.30
Makan Siang
14.30-15.00
Kopi/Teh
15.00-17.00
SIDANG PARIPURNA V
Sesi Dengar Pendapat:
Draft Dokumen K.9 –  GBPP PPGT 2013-2016
Draft Dokumen K.10 – Pola Dasar Kader Siap Utus
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.9 –  GBPP PPGT 2013-2016
Penetapan Dokumen K.10 – Pola Dasar Kader Siap Utus
17.00-19.00
SIDANG PARIPURNA VI
Sesi Dengar Pendapat:
Draft Dokumen K.11 – Rekomendasi Kongres XIII
Draft Dokumen K.12 – Pesan Kongres XIII
Sesi Pengambilan Keputusan:
Dokumen K.11 – Rekomendasi Kongres XIII
Dokumen K.12 – Pesan Kongres XIII
19.00-20.00
Makan Malam
20.00-21.00
Refleksi Alkitab :
“Kalau trpaksa aku mati, biaralah aku mati” (Refleksi Spiritualitas Ester)
Pdt. Gustina Saruran, S.Th
Jumat, 8 Nopember 2013
07.30-09.00
Bible Study :

Tokoh yang Sempurna (Eksposisi Pola Kepemimpinan Yesus)
Pdt. Kristian Tanduk, M.Th
09.00-11.00
SIDANG PARIPURNA VII
Sesi Dengar Pendapat:
Draft Dokumen K.13 – Sistem Nominasi
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.13 – Sistem Nominasi
11.00-12.30
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.14 : Nominasi Ketua Umum PP PPGT
Pemilihan Ketua Umum PP.PPGT
Penetapan Dokumen K.15 : Ketua Umum PP PPGT 2013-2016
12.30-13.30
Makan Siang
13.30-14.30
SIDANG PARIPURNA VII:
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.16 : Nominasi Sekretaris Umum PP PPGT
Pemilihan Sekretaris Umum PP.PPGT
Penetapan Dokumen K.17 : Sekretaris Umum PP PPGT 2013-2016


Pimpinan Sidang
14.30-15.30
SIDANG PARIPURNA VIII:
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.18 : Nominasi Bendahara Umum PP PPGT
Pemilihan Bendahara Umum PP.PPGT
Penetapan Dokumen K.19 : Bendahara Umum PP PPGT 2013-2016
15.30-16.30
SIDANG PARIPURNA IX
Penetapan Dokumen K.20 : Nominasi Formatur Kongres XIII
Pemilihan Formatur Kongres XIII
Penetapan Dokumen K.21 : Formatur Kongres XIII
16.30-17.30
SIDANG PARIPURNA IX
Sesi Pengambilan Keputusan:
Penetapan Dokumen K.22 : Penghimpun Kongres XIV PPGT
Rapat Formatur
17.30-18.30
Persiapan Ibadah
18.30-19.30
SIDANG PARIPURNA X:
SesiUmum
Pengumuman Hasil Rapat Formatur
Sesi Pengambilan Keputusan
Penetaan Dokumen K.23 : Personalia PP PPGT 2013-2016
Sesi Umum
  1. Sepatah Kata dari Pengurus Demissioner
  2. Sepatah Kata dari Ketum Terpilih
  3. Sambutan BPS Gereja Toraja

19.30-20.00
Penutupan:
Ucapan terima kasih Panitia
Refleksi Penutupan : “Injil untuk semua makhluk”
Akta Khusus :
Perjamuan Kudus
Pengutusan Peserta Kongres XIII
Berkat

Panitia/Jemaat Penghimpun
Pdt. Marthen Lamida, S.Th
(Ketua BPK Seriti)
20.00-21.30
Ramah tamah

21.30-
Sayonara

SERITI KANAAN BARU

Tahun 1950 di Kabupaten Luwu bagian selatan yang lasim dikenal sebagai Palopo Selatan terdapat 8 (delapan) distrik/kecamatan yaitu Bua, Bajo, Larompong, Ponrang, Rantebua/Pantilang, Ranteballa, Suli dan Ulusalu.  Terjadi pemberontakan DI/TII dengan memaksa umat Kristen di Larompong, Suli, Bajo dan Bastem untuk beralih agama. Umat Kristen   yang teguh pendiriannya pada iman Kristus memilih mengungsi dari pada menyangkal Kristus. Terjadilah pengungsian secara besar-besaran dan bergelombang dari Palopo Selatan ke Kota Belopa dan ke Bajo yang difasilitasi oleh pihak TNI. Sedangkan dari Pantilang ke Karassik-Rantepao melewati gunung yang tinggi dan hutan lebat dengan berjalan kaki.

Setelah beberapa lama berada di tempat pengungsian dan kondisi kantibnas sudah mulai membaik tepatnya tanggal 14 Januari 1953 berangkatlah 165 orang (pria dan wanita) ke Lamasi. Di Lamasi mereka ditampung di rumah-rumah masyarakat etnis Jawa. Senin, 19 Januari 1953  para pioner diantar langsung oleh kepala Distrik Lamasi : Kardiman, Kepala Pemerintah Negeri (KPN) W.L. Tambing, Pdt. M. Sirupa, Mangentang dan beberapa pejabat pemerintah menuju Pongo (sekarang Desa To Pongo Kec. Lamasi) dan tanggal 20 Januari 1953 ke Danta tetapi kedua daerah ini tidak diminati oleh pioner dengan berbagai alasan. Pada hari yang ketiga 21 Januari 1953 rombongan pioner menuju sebuah lokasi yang kondisinya saat itu berupa hutan lebat yang berada di bagian timur Lamasi. Setelah mengamati dengan seksama maka diambil keputusan bahwa tempat inilah yang cocok dihuni.

Keesokan harinya 22 Januari 1953 dibawah pengawalan TNI dari Komando Teritorial Tentara (sekarang Kodam 5 Brawijaya) khususnya Batalyon Infantri 506 Sriti, Kompi I dari Resimen 16 Kediri Jatim yang bertugas di daerah Lamasi, dengan semangat yang membara bergotong royong membangun pondok sementara, menata tempat pemukiman, daerah pertanian dan dari pihak tentara membangun pos di bawah pohon beringin besar.

Sampai kondisi ini pergumulan dan penderitaan belum berakhir, pihak gerombolan dari DI/TII terus meneror warga yang telah rela meninggalkan segala harta bendanya di Palopo selatan demi mempertahankan imannya. Tepatnya 18 April 1954 terjadilah sesuatu yang yang tidak diinginkan, pihak gerombolan melakukan penyerangan membabibuta ke perkampungan dengan korban sbb : 63 rumah dibakar, 3 orang meninggal dan 6 orang ditawan dibawah kedalam hutan.

Waktu terus berjalan dan tibalah saatnya untuk meresmikan nama perkampungan/desa beserta dengan pemerintahannya. Atas prakarsa Komandan Kompi I Yon 506/Sriti Kodam 5 Brawijaya saat itu dijabat Lettu Inf. Ongko Wiyono menetapkan untuk mengadakan upacara peresmian. Tibalah waktu yang disepakati, tepat tanggal 12 Juni 1954 bertempat di kelompok I/Dadeko diadakan upacara peresmian dan ditetapkan nama desa adalah SRITI dan kepala Desa adalah Mangentang. Nama Sriti diambil dari nama kesatuan  SRITI adalah nama sejenis burung walet yang kebiasaannya terbang tinggi diatas angkasa seraya melayang-layang melintasi gunung, lembah dan lautan luas, menyebar keseluruh penjuru arah angin tetapi waktu menjelang malam hari mereka kembali ke sarangnya. Sarang burung Sriti biasanya terletak diatas gunung atau lereng/tebing yang sangat tinggi yang susah dijangkau oleh hewan pemangsa dan manusia. Tempat mereka aman dari gangguan. Perilaku hidup dari burung Sriti inilah yang menjadfi inspirasi dan gambaran persekutuan, orang-orang pengungsi saat itu untuk menjadikan kenangan nama kesatuan 506/Brawijaya, yaitu Batalyon Sriti.

Pembagian kelompok/lorong dibagi berdasarkan nama kampung asal dari Palopo Selatan, Seko dan Bastem yaitu :
  1. Kelompok 1 Dadeko
  2. Kelompok 2 Pattedong
  3. Kelompok 3 Salubanga
  4. Kelompok 4 Salulompo
  5. Kelompok 5 Tondok Tangnga
  6. Kelompok 6 Buntu Taipa
  7. Kelompok 7 Paradoa
  8. Kelompok 8 Buntu Sampa
  9. Kelompok 9 Batumurrung
  10. Kelompok 10 Pangala Nangka
  11. Pemukiman Baru (Beroppa dihuni pengungsi dari Seko Lemo) Sebelah utara Kelompok 1/Dadeko
  12. Kelompok 11 dan 12 Maindo terbentuk pada bulan Maret 1954.
Seiring perjalanan waktu nama Sriti berubah menjadi Seriti, mungkin karena pengaruh aksen bahasa daerah, lebih muda menyebut Seriti ketimbang Sriti.

Setelah 60 tahun Seriti terbangun yang awalnya hanyalah satu desa kini karena perkembangann telah dimekarkan menjadi 4 desa yaitu : Seriti, Pelalan, To Lemo dan Salupao. Seriti sebagai desa yang populasi penduduknya terbanyak di Kec. Lamasi Timur.

Pembangunan dan perkembangan Jemaat yang mula-mula adalah Jemaat Seriti yang ditempati berkongres hari ini. Selanjutnya mekar seiring pertumbuhan warga jemaat dengan urutan-urutan sbb :


No.
Nama Jemaat
Alamat
D e s a
Keterangan
1.
Seriti
Lorong 4
Seriti
2.
Imanuel Salubanga
Lorong 3
Seriti
3.
Tondok Tangnga
Lorong 5
Seriti
4.
To Lemo
To Lemo
To Lemo
5.
Bethesda Salupao
Salupao
Salupao
6.
Durian
Beroppa
Salujambu
7.
Tamatiku
Lorong 1
Seriti
8.
Sin Pararra
Pararra
Pelalan
9.
Moria Seriti Selatan
Lorong 12
Pelalan
10.
Lisurannu

Salupao
11.
Pompengan *
Pompengan
Pompengan Pantai
12.
Sinangkala *
Sinangkala
Pompengan Utara
*) dahulunya dari Klasis Walenrang tetapi karena penataan wilayah bergabung ke Klasis Seriti.

Pokok-Pokok Tugas Panggilan PPGT

POKOK-POKOK TUGAS PANGGILAN PPGT
Dengan mengacu pada pokok-pokok tugas panggilan tersebut, Gereja Toraja pada semua aras, diharapkan dapat merumuskan program kerja secara visioner,  baik untuk jangka pendek dan menengah maupun untuk jangka panjang. Ketanggapan visioner yang berteladan kepada spiritualitas Yesus ini adalah kemampuan menatap jauh ke depan, ketanggapan dalam merespon tantangan serta kesanggupan untuk memikirkan berbagai kemungkinan untuk menggairahkan pelayanan. Pokok-pokok tugas panggilan tersebut menyangkut pengembangan pemahaman, penghayatan dan pemaknaan tentang sejumlah isu pokok perubahan atau pembaruan yan
g sedang dan akan terus berlangsung dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan berbangsa
Berdasarkan Visi Gereja Toraja “Damai sejahtera bagi semua”, serta dengan mempertimbangkan berbagai konteks pelayanan PPGT, maka hasil Kongres XII PPGT di Samarinda tahun 2008 yakni 12 Pokok Panggilan PPGT akan terus berderap seiring. Kongres XIII PPGT di Seriti ini diharapkan akan menjadi momentum evaluatif terhadap implementasi panggilan ini selama lima tahun sejak dicanangkannya di Samarinda. Seberapa jauh Pengurus Pusat, Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat telah bertekun menterjemahkan ke dalam Program Kerja yang visioner, baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang, dan seberapa jauh tingkat pencapaian dan partisipasi anggota PPGT di jemaat-jemaat dalam menyerap dan melakoni panggilan tersebut. Untuk kebutuhan ini, maka berikut ini dua belas pokok panggilan PPGT secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pembaruan Diri dan Organisasi
    PPGT terpanggil untuk terus menerus membarui dirinya sebagai dasar untuk mewujudkan pembaruan organisasi, pembaruan gereja dan pembaruan dunia.Dijiwai oleh tema : “Mengasihi dengan Perbuatan dan Dalam Kebenaran” PPGT bertekad untuk memulai perubahan itu dari tindakan-tindakan yang nyata, tidak sekedar kata-kata yang indah tetapi dinikmati, dirasakan, dialami dan dilakukan. Perubahan yang sudah dinikmati dan dirasakan serta dialami dan dilakukan itu akan berdampak pada pembaruan organisasi, pembaruan gereja, pembaruan Toraja, Pembaruan Indonesia bahkan pembaruan global.
     
  2. PPGT untuk semua

    PPGT menyongsong paradigma baru, yakni “PPGT FOR ALL”. Dengan paradigma baru ini, PPGT berkomitmen untuk lebih banyak memberi ketimbang dari meminta, lebih banyak melayani daripada menuntut, lebih banyak berbuat daripada berbicara, lebih banyak bekerja daripadamengeluh, dll. Untuk mewujudkan hal itu, maka PPGT akan mengambil peran-peran inisiator dan fasilitator untuk program-program kepemudaan baik padalingkup gereja maupun masyarakat. Dengan peran-peran itu, PPGT akan lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat secara umum.

  3. Pemberdayaan SDM

    PPGT terpanggil untuk memberdayakan semua potensi SDM yang dimiliki secara optimal melalui upaya-upaya yang terorganisir dan berkelanjutan. Potensi PPGT yang sedemikan banyak dan tersebar itu perlu dikelolah melalui sistem manajemen mutu yang profesional agar dapat berkontribusi optimal dalam pembangunan PPGT dan Gereja Toraja serta bermanfaat bagi Pembangunan masyarakat Toraja.

  4. Pembudayaan Etos Kristen

    PPGT terpanggil untuk menyatakan pelayanan yang beretos kristinani, yang anti kekerasan, dan yang berkomitmen tinggi untuk mewujudkan damai sejahtera ditengah-tengah dunia. Untuk itu PPGT terpanggil untuk terus terlibat dalam upaya-upaya mendorong pembudayaan etika kristiani, gerakan internasional mengatasi kekerasan (DOV 2001-2010) dan program-program lainnya yang dapat menjadi kesaksian yang nyata bagi dunia, termasuk pencitrakan etos kristiani yang lebih baik dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, Hak Azasi Manusia, Seni dan Kebudayaan, dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Melalui program ini kita bermimpi bahwa orang akan menyaksikan bahwa di Tana Toraja yang mayoritas Kristen pengelolaan pemerintahannya lebih baik, tingkat korupsinya paling rendah, etos politiknya lebih bagus, penataan ekonominya lebih berkeadilan, penegakan hukum dan HAM lebih adil, dan sejumlah kesaksian lainnya yang pada akhirnya akan bermuara pada citra dan etos kristen di Toraja.

  5. Pengembangan Peran Kebangsaan

    PPGT adalah bagian integral dari Bangsa Indonesia yang ikut menentukan perjalanan sejarah Bangsa. Untuk itu PPGT terpanggil mewujudkan peran kebangsaan dalam hal terwujudnya demokrasi yang berkeadilan dan berkeadaban dan mewarnai politik yang membawa kemaslahatan bangsa. PPGT menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik, yaitu mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan di seluruhwilayah NKRI dimanapun PPGT ada. PPGT bertekad untuk memberi kontribusi yang kritis, positif, kreatif dan konstruktif melalui upaya pemberdayaan dan pendewasaan politik warga PPGT melalui mekanisme kaderisasi yang terprogram dan sistematis. PPGT mencari dan memanggil kader-kadernya untuk terjun ke dunia politik sebagai salah satu ladang pelayanan, tetapi kader-kader PPGT yang ada di Politik haruslah mencitrakan etos kristiani, bersih dan tidak Korupsi, sebab mereka adalah hamba Allah di dunia Politik.

  6. Pengembangan Peran Ekumenis

    PPGT terpanggil untuk bersama-sama dengan warga gereja lainnya dari berbagai latar belakang denominasi untuk mewujudkan keesaan gereja di Indonesia. PPGT terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mendorong kerjasama interdenominasi dan kemitraan dengan semua elemen pemuda gereja di Indonesia untuk menggerakkan lokomotif perjuangan oikumene yang semakin maju. Panggilan ini menjadikan PPGT sebagai seumber inspirasi dan inisiasi program-program ekumenikal, dan bukan sekedar turut partisipasi pada program-program ekumenikal yang sudah digagas elemen pemuda gereja yang lain. Selain itu PPGT menjadi mitra program-program ekumenis seperti DOV 2001-2010, Water for Life, Resolusi Konflik dan perdamaian dan program-program lain dari PGI, CCA, WCC, WARC dan sejumlah organisasi ekumenis lainnya.

  7. Pengembangan Peran Pluralisme

    PPGT terpanggil untuk bersama-sama dengan semua elemen bangsa, tanpa memandang sekat-sekat latar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan. PPGT juga terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mewujudkan pluralisme dan penguatan masyarakat sipil. Hal ini bisa diwujudkan jika PPGT menyadari arti kehadirannya dalam konteks masyarakat dan bangsa yang sangat majemuk.

  8. Gender dan Feminisme

    PPGT terpanggil untuk mewujudkan masyarakat dan warga gereja yang semakin memberi ruang dan peran bagi perempuan, sekaligus mendorong dan memberdayakan kader-kader perempuan PPGT untuk mengaktualisasi peran dan potensi diri mereka. PPGT haruslah menjadi tempat yang bebas dari tekanantekanan struktural terhadap perempuan, serta menjadi tempat yang kondusif bagi perempuan untuk mengekspresikan peran-peran mereka.

  9. Pelayanan Sosial

    PPGT terpanggil untuk mewujudkan pelayanan sosial yang menjawab pergumulanpergumulan bangsa, khususnya yang  berhubungan dengan ketimpangan danketerbelakangan sosial, pelayanan sosial kepada kelompok-kelompok yang terisolir dari pergaulan kemasyarakatan, termasuk kesiagaan tanggap darurat dalam merespons bencana alam dalam berbagai bentuk.

  10. Pembangunan Kesehatan Masyarakat

    PPGT terpanggil untuk menjadi mitra pemerintah dan institusi non pemerintah dalam mewujudkan warga gereja yang sehat dengan bereperan untuk berperan aktif dalam program-program pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk upaya penanggulangan dampak miras, Napza, HIV/AIDS serta penyakitpenyakit lainnya yang menjadi ancaman bagi manusia.

  11. Pengentasan Kemiskinan

    PPGT Terpanggil dalam upaya-upaya terencana dalam mengatasi kemiskinan dan segala macam problematikanya, mengurangi pengangguran serta bertekad menjadikan kemiskinan sebagai musuh bersama yang harus dihadapi dengan strategi dan aksi yang jelas. PPGT terpanggil untuk menjadi seperti Yesus yang sangat sosialis dalam menyatakan keberpihakannya kepada orang yang tertindas, orang lemah, orang miskin, orang yang tertawan dan terbelenggu serta menyatakan aksi yang nyata dalam bentuk tindakan kongkrit.

  12. Pemeliharaan Lingkungan Hidup

    PPGT terpanggil untuk merawat dan memelihara alam semesta sebagai salah satu anugerah Tuhan bagi kehidupan. PPGT ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang mengancam kelangsungan hidup penghuni alam semesta, dan karena itu bertanggung jawab juga dalam upaya-upaya yang sistemastis dan terencana untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Area KSK 13 PPGT


Map Seriti


RAPAT RPP

Rapat Pimpinan Pusat PPGT, Ketua-Ketua Klasis PPGT dan Panitia KSK PPGT XIII yang jika Tuhan berkenan akan dilaksanakan pada hari, Sabtu, 19 Oktober 2013 Jam 09.00 di Jemaat Seriti.

PENDAHULUAN

       A. LATAR BELAKANG

Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa, diantaranya adalah generasi muda Gereja yang  akan meneruskan estafet dari generasi sebelumnya. Generasi muda ini jugalah yang akan meneruskan kelangsungan hidup dari perkembangan Gereja. Realita kehidupan sekarang yang begitu cepat dan perkembangan dunia yang semakin modern membuat tantangan kehidupan semakin berat, sehingga perlu dipikirkan bagaimana dapat meningkatkan kualitas untuk dapat bersaing dan menjadi terang bagi setiap orang.
 Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) merupakan tonggak penerus dalam kehidupan berbangsa, sebagai penerus kehidupan dan kelangsungan hidup Gereja dan Jemaat, dimana gereja dan jemaat sebagai teman sekerja Allah dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. PPGT memiliki peran didalam kehidupan gerejawi yaitu memberikan pencerahan,penyegaran dan motivasi dalam meningkatkan dan mengembangkan ,pengabdian didalam Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan, melalui kegiatan-kegiatan PPGT diberbagai lingkup pelayanan Gereja Toraja,Jemaat,Klasis dan Sinode. Pemuda telah dan sedang diperlengkapi oleh Allah sendiri untuk menjadi teman sekerja-Nya dari waktu ke waktu,nampak bahwa Pemuda Gereja Toraja telah mengambil peran yang akatif dalam bergereja dan bermasyarakat.